Kristologi Lutheran skolastis

Kristologi Lutheran skolastis adalah teologi Lutheran ortodoks tentang Yesus Kristus yang dikembangkan dengan menggunakan metodologi skolastisisme Lutheran.

Di atas Kristologi Kalsedon sebagai landasan umum, dan dengan berpatokan kepada Kitab Suci selaku tolok ukur iman, para skolastikus Protestan (khususnya Lutheran) pada penghujung abad ke-16 dan sepanjang abad ke-17 membangun sejumlah gagasan tambahan dan mengembangkan aspek-aspek baru mengenai pribadi Kristus. Alasan yang memicu terjadinya perkembangan ini adalah doktrin Lutheran tentang kehadiran nyata atau kemahahadiran tubuh Kristus di dalam sakramen Perjamuan Kudus, dan kontroversi-kontroversi seputar doktrin tersebut, baik kontroversi dengan golongan Zwingli dan golongan Kalvinis maupun kontroversi di dalam tubuh gereja Lutheran sendiri. Unsur-unsur baru ini berkaitan dengan komunikasi dua kodrat Kristus, keadaan-keadaan Kristus, dan jabatan-jabatan Kristus. Doktrin komunikasi dua kodrat dirumuskan gereja Lutheran, dan tidak pernah diadopsi, bahkan sebagian ditolak golongan Kalvinis. Keadaan-keadaan Kristus dan jabatan-jabatan Kristus adalah doktrin-doktrin yang dianut umat Lutheran maupun umat Kalvinis, merskipun kedua golongan tersebut tidak sepaham dalam doktrin jabatan-jabatan Kristus.[1]

  1. ^  Satu atau lebih kalimat sebelum ini memuat teks dari suatu publikasi yang sekarang berada di ranah publikJackson, Samuel Macauley, ed. (1914). "Section 1. The Communicatio Idiomatum". New Schaff–Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge (edisi ke-third). London and New York: Funk and Wagnalls. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search